Halo teman-teman semua, pada
kesempatan kali ini saya akan memosting apa hayooo. Jenjeng jenjeng
jenjeeeeeng. Yups, Cerpen. Hehee ini adalah hasil tulisan saya buat ngisi waktu
yaa. Oke silahkan diapresiasi dan tinggalkan komentarmu yaa. Happy Reading! J
PESBUKERS
Facebook.com adalah situs
jejaring sosial yang paling populer saat ini. Entah karena mudah diakses atau
aksesnya yang mudah. Sampai-sampai kalau teman saya Marc Zuckenberg berkehendak
membangun Negara Fesbuk, niscaya negaranya akan menjadi negara adidaya dengan
penduduk terbesar dan tersebar sedunia. Iya lah, pasalnya abg-abg di Indonesia
sendiri memiliki 3-5 akun fesbuk. Jadi kasarannya kalau ada sensus penduduk di
Indonesia abg-abg ini dihitung satu jiwa oleh BPS, maka jika Negara Fesbuk mengadakan
sensus penduduk, mereka akan terhitung 5 jiwa. Seperti itu.
Salah satu sample abg Indonesia tadi itu bernama Juki.
Tak tanggung-tangung, abg ganteng yang nampak polos ini memiliki 10 akun
fesbuk. Sebenarnya sih dia punya 20 akun, namun dengan alasan
ia lupa mengingat password 5 akunnya dan 5 yang lain diberikan
kepada teman-temannya. Perlu kita garis bawahi teman-teman, bahwa Juki adalah abg yang baik hati.
Pagi itu hari ketiga masuk
sekolah setelah libur semester, pagi yang cukup cerah namun hawa udara di
Purbalingga masih terasa dingin. Juki yang berangkat paling terakhir hari itu
bergegas masuk ke kelas. Perasaan cemas Juki seketika itu berubah, dia terkejut
dan lantas tertegun 10 menit melihat teman-temannya sedang asik bercumbu dengan gadget mereka masing-masing. Setelah 10
menit, Juki duduk mendekati 1 dari 6 temannya yang menunduk.
“Lah ini kok
pada nunduk? Ngga punya hape atau kenapa ini?” Batin Juki.
“Eeeem.. Kamu
ngga mainan hape?” Tanya Juki heran.
Namun dia –Gelang tidak
merespon sama sekali.
“Ya Alloh
Lang, kamu masih hidup ngga?” Juki cemas sambil menggoyang-goyangkan pinggul
layaknya Siti Badriah. Ehh bukan, maksudnya menggoyang-goyangkan tubuh Gelang.
“Hahaaha..
Hahaa.. Hahahaaaaha.” Gelang terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
Selain tawa Gelang, kelas
benar-benar sunyi sebab yang lain acuh tak acuh sibuk dengan gadget mereka,
kecuali Juki.
“Lang, kamu
kenapa? Ngga mainn..” Belum selesai, Gelang memotong pertanyaan Juki.
“Ohh kamu Juk.
Ini nih si Amar apdet status di fesbuk bhaahaa, tapi apa? Yang menyukai
statusnya hanya 2 orang. Hahaa kasian koh.” Jawab Gelang dengan menawan
tawanya.
“Huust
dieeeem! jangan keras keras ondol! Nanti yang lain jadi pada tau gimana coba?!”
Tegur amar sambil menjitak kepala Gelang yang duduk persis didepannya.
Rupanya satu kelas, bahkan satu
sekolah itu sudah terkena syndrome fesbuk. Juki dan 5 anak yang menunduk
tadi pun sebenarnya sudah cukup mengerti tentang fesbuk. Hanya saja mereka
masih enggan untuk membuat akun untuk mereka sendiri.
Hari demi hari terlewati, syndrome fesbuk di sekolah kejuruan itu semakin
menjadi. Gelang Karet si ketua kelas 11 teknik las yang sok cool itu terus mentertawai teman-temannya
yang maksimal hanya memperoleh 5-7 jempol di status mereka. Sementara Gelang
dengan bangganya memamerkan status-statusnya yang paling tidak ada 9-12 jempol
terpampang dibawahnya.
Di sisi lain, Juki baru-baru
ini juga telah membuat akun fesbuk. Yaaa, walaupun nasib Juki tidak berbeda
dengan teman-teman yang menjadi bahan tertawaan si Gelang. Kebetulan sekali,
seminggu setelahnya ada wacana lomba like status yang diadakan oleh Bapak Kepala
Sekolah. Jangan salah teman-teman. Seluruh guru, staf dan karyawan SMK Negeri 3
itu juga sudah lama menyelami jejaring sosial fesbuk.
“PENGUMUMAN!!
Untuk seluruh murid SMK N 3 Purbalingga, bahwa besok Hari Minggu pukul 07.00
akan diselenggarakan lomba like status, like akan direkap 2 jam setelah status diupdate dengan kriteria status adalah
kata-kata bijak maupun motivasi dan berhastag #SMK3. Mengerti?! Pengumuman akan
dipasang di majalah dinding sekolah, dan pemenang berhak untuk berfoto dengan
saya selepas istirahat pertama.”
Mendengar pengumuman di Apel
Siang akhir pekan itu, Gelang sesumbar. Dia memasukan tangannya ke dalam saku
celana pramuka yang dikenakanya, tersenyum tipis sambil mengigit bibir
bawahnya. Cool bukan? Entah siapa yang tahu apa motif
dari bapak kepala sekolah ini, atau semua ini direncasnakan agar anak-anak
didik beliau terkendali apdetan statusnya atau memang untuk membumbui syndrome fesbuk di sekolah itu. Tidak bisa
dipungkiri bahwa jempol atau like di fesbuk adalah alat ukur gengsin
bagi setiap penggunanya. Mereka yang statusnya dihiasi banyak jempol akan
merasa bangga dan senang untuk menyombongkan hal ini. Sementara status-status
yang berhias sekelumit jempol merupakan aib bagi pengguna fesbuk itu.
Singkat cerita hari senin pun
tiba, semua murid berbondong-bondong heran melihat majalah dinding. Gelang
Karet, dengan status: Pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu. -Joko Widodo
(Presidenku)- #SMK3 hanya duduk di podium 2 dengan 12 jempol. Anehnya sebuah
rekor baru berhasil dipecahkan oleh seorang ganteng bernama Juki. Juki Mu’awam:
disiplin harga mati, bersih kata kunci. -Juwani (Kepsekku)- #SMK3 24 Jempol.
Luar biasa! Istirahat pertama Juki pun berfoto bersama Bapak Kepala Sekolah
dengan senyum lebar dan kepalan tangan khas Bang Iwan Fals. Bongkarr!
Usut punya usut saat malam
minggu, saat dimana semua murid sibuk memikirkan kata bijak termanis yang akan
diapdet oleh mereka. Kesempatan bukan main bisa berfoto bersama ternama di
Purbalingga yang telah menggeluti karirnya selama 32 tahun. Namun saat itu juga
Juki baru saja mendapatkan ide dari kakaknya yang memiliki 2 akun fesbuk untuk
kepentingan pribadinya. Juki sadar bahwa setiap orang boleh memiliki lebih dari
1 akun fesbuk. Tanpa pikir panjang Juki langsung menggarap proyek pendaftaran
20 akun fesbuk untuk menyumbang jempol besok pagi dan akhirnya pun berhasil.
Sebagai rasa syukurnya, ia sedekahkan 5 akun fesbuknya untuk adik-adik
kelasnya. Hingga saat ini tidak ada satu pun teman yang tau bahwa Juki menang
atas kecerdikan siasat 20 akun fesbuk ala abg ganteng.
Heheew, Bagaimana?? Terimakasih
sudah berkunjung kawan.
No comments:
Post a Comment