Wednesday 14 September 2016

PESBUKERS

Halo teman-teman semua, pada kesempatan kali ini saya akan memosting apa hayooo. Jenjeng jenjeng jenjeeeeeng. Yups, Cerpen. Hehee ini adalah hasil tulisan saya buat ngisi waktu yaa. Oke silahkan diapresiasi dan tinggalkan komentarmu yaa. Happy Reading! J
PESBUKERS

Facebook.com adalah situs jejaring sosial yang paling populer saat ini. Entah karena mudah diakses atau aksesnya yang mudah. Sampai-sampai kalau teman saya Marc Zuckenberg berkehendak membangun Negara Fesbuk, niscaya negaranya akan menjadi negara adidaya dengan penduduk terbesar dan tersebar sedunia. Iya lah, pasalnya abg-abg di Indonesia sendiri memiliki 3-5 akun fesbuk. Jadi kasarannya kalau ada sensus penduduk di Indonesia abg-abg ini dihitung satu jiwa oleh BPS, maka jika Negara Fesbuk mengadakan sensus penduduk, mereka akan terhitung 5 jiwa. Seperti itu.
Salah satu sample abg Indonesia tadi itu bernama Juki. Tak tanggung-tangung, abg ganteng yang nampak polos ini memiliki 10 akun fesbuk. Sebenarnya sih dia punya 20 akun, namun dengan alasan ia lupa mengingat password 5 akunnya dan 5 yang lain diberikan kepada teman-temannya. Perlu kita garis bawahi teman-teman, bahwa Juki adalah abg yang baik hati.
Pagi itu hari ketiga masuk sekolah setelah libur semester, pagi yang cukup cerah namun hawa udara di Purbalingga masih terasa dingin. Juki yang berangkat paling terakhir hari itu bergegas masuk ke kelas. Perasaan cemas Juki seketika itu berubah, dia terkejut dan lantas tertegun 10 menit melihat teman-temannya sedang asik bercumbu dengan gadget mereka masing-masing. Setelah 10 menit, Juki duduk mendekati 1 dari 6 temannya yang menunduk.
“Lah ini kok pada nunduk? Ngga punya hape atau kenapa ini?” Batin Juki.
“Eeeem.. Kamu ngga mainan hape?” Tanya Juki heran.
Namun dia –Gelang  tidak merespon sama sekali.
“Ya Alloh Lang, kamu masih hidup ngga?” Juki cemas sambil menggoyang-goyangkan pinggul layaknya Siti Badriah. Ehh bukan, maksudnya menggoyang-goyangkan tubuh Gelang.
“Hahaaha.. Hahaa.. Hahahaaaaha.” Gelang terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
Selain tawa Gelang, kelas benar-benar sunyi sebab yang lain acuh tak acuh sibuk dengan gadget mereka, kecuali Juki.
“Lang, kamu kenapa? Ngga mainn..” Belum selesai, Gelang memotong pertanyaan Juki.
“Ohh kamu Juk. Ini nih si Amar apdet status di fesbuk bhaahaa, tapi apa? Yang menyukai statusnya hanya 2 orang. Hahaa kasian koh.” Jawab Gelang dengan menawan tawanya.
“Huust dieeeem! jangan keras keras ondol! Nanti yang lain jadi pada tau gimana coba?!” Tegur amar sambil menjitak kepala Gelang yang duduk persis didepannya.
Rupanya satu kelas, bahkan satu sekolah itu sudah terkena syndrome fesbuk. Juki dan 5 anak yang menunduk tadi pun sebenarnya sudah cukup mengerti tentang fesbuk. Hanya saja mereka masih enggan untuk membuat akun untuk mereka sendiri.
Hari demi hari terlewati, syndrome fesbuk di sekolah kejuruan itu semakin menjadi. Gelang Karet si ketua kelas 11 teknik las yang sok cool itu terus mentertawai teman-temannya yang maksimal hanya memperoleh 5-7 jempol di status mereka. Sementara Gelang dengan bangganya memamerkan status-statusnya yang paling tidak ada 9-12 jempol terpampang dibawahnya.
Di sisi lain, Juki baru-baru ini juga telah membuat akun fesbuk. Yaaa, walaupun nasib Juki tidak berbeda dengan teman-teman yang menjadi bahan tertawaan si Gelang. Kebetulan sekali, seminggu setelahnya ada wacana lomba like status yang diadakan oleh Bapak Kepala Sekolah. Jangan salah teman-teman. Seluruh guru, staf dan karyawan SMK Negeri 3 itu juga sudah lama menyelami jejaring sosial fesbuk.
“PENGUMUMAN!! Untuk seluruh murid SMK N 3 Purbalingga, bahwa besok Hari Minggu pukul 07.00 akan diselenggarakan lomba like status, like akan direkap 2 jam setelah status diupdate dengan kriteria status adalah kata-kata bijak maupun motivasi dan berhastag #SMK3. Mengerti?! Pengumuman akan dipasang di majalah dinding sekolah, dan pemenang berhak untuk berfoto dengan saya selepas istirahat pertama.”
Mendengar pengumuman di Apel Siang akhir pekan itu, Gelang sesumbar. Dia memasukan tangannya ke dalam saku celana pramuka yang dikenakanya, tersenyum tipis sambil mengigit bibir bawahnya. Cool bukan? Entah siapa yang tahu apa motif dari bapak kepala sekolah ini, atau semua ini direncasnakan agar anak-anak didik beliau terkendali apdetan statusnya atau memang untuk membumbui syndrome fesbuk di sekolah itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa jempol atau like di fesbuk adalah alat ukur gengsin bagi setiap penggunanya.  Mereka yang statusnya dihiasi banyak jempol akan merasa bangga dan senang untuk menyombongkan hal ini. Sementara status-status yang berhias sekelumit jempol merupakan aib bagi pengguna fesbuk itu.
Singkat cerita hari senin pun tiba, semua murid berbondong-bondong heran melihat majalah dinding. Gelang Karet, dengan status: Pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu. -Joko Widodo (Presidenku)- #SMK3 hanya duduk di podium 2 dengan 12 jempol. Anehnya sebuah rekor baru berhasil dipecahkan oleh seorang ganteng bernama Juki. Juki Mu’awam: disiplin harga mati, bersih kata kunci. -Juwani (Kepsekku)- #SMK3 24 Jempol. Luar biasa! Istirahat pertama Juki pun berfoto bersama Bapak Kepala Sekolah dengan senyum lebar dan kepalan tangan khas Bang Iwan Fals. Bongkarr!

Usut punya usut saat malam minggu, saat dimana semua murid sibuk memikirkan kata bijak termanis yang akan diapdet oleh mereka. Kesempatan bukan main bisa berfoto bersama ternama di Purbalingga yang telah menggeluti karirnya selama 32 tahun. Namun saat itu juga Juki baru saja mendapatkan ide dari kakaknya yang memiliki 2 akun fesbuk untuk kepentingan pribadinya. Juki sadar bahwa setiap orang boleh memiliki lebih dari 1 akun fesbuk. Tanpa pikir panjang Juki langsung menggarap proyek pendaftaran 20 akun fesbuk untuk menyumbang jempol besok pagi dan akhirnya pun berhasil. Sebagai rasa syukurnya, ia sedekahkan 5 akun fesbuknya untuk adik-adik kelasnya. Hingga saat ini tidak ada satu pun teman yang tau bahwa Juki menang atas kecerdikan siasat 20 akun fesbuk ala abg ganteng.

Heheew, Bagaimana?? Terimakasih sudah berkunjung kawan.


No comments:

Post a Comment