Monday 12 September 2016

Cerita di Balik Lomba RAP BKKBN Jawa Tengah 2015


Oke teman-teman, kali ini saya tidak tidak akan memosting cerpen, lirik lagu dan lain sebagainya. Tapi pertama kalinya saya mau mencoba mengeluarkan unek-unek yang ada dalam otak saya. Yaps, it’s my first time to curhat in this blog. Itung-itung buat isi-isi blog kopong ini juga si.
Cerita di Balik Lomba RAP BKKBN Jawa Tengah 2015 

 "Baju, sepatu, topi, tas, motor, handphone semua itu bisa dibeli dengan mudah. Namun karakter seseorang itu tidak akan ada yang sanggup membelinya" (Motivasi dari Bu Endah saat saya minder melihat penampilan peserta lain.)
Ya! Alhamdulillah Puji syukur saya haturkan kepada Dzat Yang Maha Kekal, Alloh SWT atas semua nikmat-Nya dan atas izin-Nya pula saya dan rekan rap saya- Rasino, kemarin bisa mewakili Purbalingga di ajang Lomba RAP BKKBN 2015 tingkat Jawa Tengah. Dan Alhamdulillah, belum bisa masuk 3 besar, kami hanya sampai di urutan 5. Sesak rasanya melihat bagaimana persiapan kami menyusun syair, membuat instrumen musik, latihan dan lain sebagainya hanya bisa terbalaskan dengan urutan 5. Tapi tak apa, ada hikmah dibalik itu semua. Barangkali kalau kami berada di juara 1, 2 atau 3 itu bisa membuat kami kufur, sombong. Keikutsertaan dalam lomba itu sudah cukup menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk diri saya pribadi. Untuk itu, saya ingin sekali mengucapkan terimakasih kepada Orang tua, keluarga, BKKBN Purbalingga, Bu Endah, Bu Anggun, Semua guru di SMK N 3 Purbalingga, Pak Wisnu selaku pembuat musik atau beatmaker, Mas Guntur, Mas Aji, Mas Lakso, USC dan juga teman-temanku semuanya atas semua do’a, dukungan dan bantuannya. Semoga Alloh membalas kalian semua dengan kebaikan.
Nah, kenapa saya bisa ikut? Banyak yang heran ya, rapper dadakan namanya. Jadi seperti ini, 2 minggu sebelum ada pemberitahuan lomba rap, saya diminta bantuan untuk mendownloadkan lagu milik Jogja Hiphop Foundation oleh kakak saya, nah ketika saya mencoba mendengarkan lagu-lagu itu kok terasa asik, seperti ada energi yang memaksa leher dan kakiku mendhat-mendhut seperti peer. Akhirnya saya menyukai JHF, kebetulan pendiri JHF sendiri bernama Juki, Marzuki Mohamad, itulah yang mebuat saya lebih tertarik dengan JHF. Hari ke hari, saya download lagu-lagu JHF, menghafalkan liriknya. Setelah 2 minggu, ada pemberitahuan lomba rap. Dengan penuh antusias saya minta kepada pihak sekolah agar mengikutsertakan diriku.
Nah, setelah saya mengikuti lomba tersebut dan berhasil membuat sebuah lagu membuat semangatku untuk terus berkarya di dunia rap bertumbuh, terlebih dalam akhir-akhir ini banyak sekali hal-hal yang telah memotivasi dan menginspirasi diriku untuk mantap melangkah. Jadi mungkin saja dalam waktu dekat ini, saya bakal bergabung dengan komunitas hiphop di Purbalingga, USC. Karena selama dibimbing beberapa kali oleh sebagian anak-anak USC dan ngobrol agak banyak, ternyata anak-anaknya asik juga dan tentu agenda kegiatan komunitas tersebut juga kelihatan menarik. Jadi, sepertinya akan menarik juga jika bisa bergabung dan berkarya dengan mereka.
Oke, Salam GenRe untuk pemuda Indonesia! Sehat, Cerdas, Ceria! Saatnya yang muda yang berencana! Oh iya, untuk kalian pembaca postingan ini, kira-kira saya cocok jadi rapper nggak yaa? Lihat foto dibawah ini! Hehe jangan lupa tinggalkan komentar yaa. Thank you! Ploong rasanya bisa curhat di blog, lain kali boleh coba lah.


No comments:

Post a Comment