Sunday 22 September 2019

Melakukan Sesuatu yang Tidak Disukai

  Beberapa orang memiliki cita-cita untuk bisa mendapatkan apresiasi, uang, dan penghargaan dari sesuatu yang mereka sukai. Sesuatu yang mereka sukai di sini bisa disebut sebagai hobi. Tidak masalah, sih. Asalkan hobi itu benar-benar ditekuni dan bermanfaat bagi banyak orang, atau setidaknya bermanfaat bagi diri sendiri.

     Lalu bagaimana jika kita harus melakukan sesuatu yang tidak kita sukai? Orang-orang yang gemar dengan tantangan pasti lebih memilih ini. Kalimat tersebut mungkin senada dengan keterpaksaan. Lantas motivasi apa yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang belum disukai atau bahkan sama sekali tidak disukai?

  Teringat akan pertanyaan Cak Nun “Apa tanggapanmu dengan puasa? Seneng apa enggak?”. Orang-orang yang berada pada forum diskusi tersebut hanya tersenyum tanpa ada yang berani menjawab. “Coba yang seneng boleh angkat tangan.” Cak Nun kembali memancing sementara orang-orang masih dengan senyum yang sama. “Ndak ada? Yang ngga seneng mana angkat tangan.”

  Pertanyaan sederhana, tapi membingungkan. Hendak mengaku senang tapi nanti dibilang sok suci atau bahkan memang belum sepenuhnya suka. Mau bilang tidak senang tapi rasanya tidak sopan dengan Tuhan.
Cak Nun meneruskan “Kalau memang tidak suka, bilang saja, tidak apa-apa. Misal: Saya ini ndak suka dengan puasa. Kenapa? disuruh menahan lapar, haus, dan sebagainya. Tapi karena saya percaya ini adalah perintah Tuhan dan pasti memiliki kebaikan dan manfaatnya, kendati tidak suka, akan tetap saya lakukan. Bukankah itu lebih marem hehe?”

   Dan prisnip tidak suka dengan puasa itu bisa diterapkan di berbagai persoalan kehidupan. Seperti membaca buku, menolong sesama dan lain sebagainya. Bahkan, jujur, penulis sendiri belum bisa mencintai budaya Indonesia, lebih tepatnya budaya Jawa seperti teman-teman. Dalam hal wayang kulit, susah sekali untuk memahami gendhing-gendhing, menyesuaikan suara, mengartikan bahasa jawa kawi dan sebagainya. Tanpa basic dalang, siapa sih yang mau mendengar perkataan tidak enak ketika kita terlalu lambat untuk menerima pelajaran?
Tapi sama seperti puasa, saya mungkin belum bisa suka 100% dengan budaya Jawa, khusunya wayang kulit. Tapi karena saya yakin dengan adanya manfaat dan kebaikan ketika saya mau nguri-nguri budaya bangsa, maka suka tidak suka, mau tidak mau, saya harus melakukannya.

Orang yang hebat adalah mereka yang mau  melakukan sesuatu yang tidak disukai asalkan sesuatu itu adalah kebaikan. Serta mau meninggalkan sesuatu yang mereka sukai asalkan sesuatu itu adalah keburukan.
-Emha Ainun Nadjib

No comments:

Post a Comment